PESAN DIREKTUR UTAMA
IMPLEMENTASI AZAS CABOTAGE OLEH PEMERINTAH INDONESIA BERTUJUAN UNTUK MENGUBAH INDONESIA MENJADI "POROS MARITIM DUNIA", MEMBERIKAN DAMPAK POSITIF TERHADAP POTENSI DAN PELUANG INDUSTRI MARITIM DI INDONESIA.

2014 merupakan tahun dimana Perusahaan mencatat beberapa pencapaian penting dalam perjalanan bisnisnya.
Melalui penawaran umum perdana (IPO), Perusahaan telah menjadi perusahaan publik.
Pada 3 Desember 2014, Perusahaan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. IPO memberikan peluang dan meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk menemukan alternatif pendanaan eksternal untuk mendukung pelaksanaan strategi ekspansi Perusahaan.

Penerapan azas cabotage dan kebijakannya oleh Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengubah Indonesia menjadi "poros maritim dunia" memiliki dampak positif terhadap potensi dan peluang pengembangan industri maritim di Indonesia. Peningkatan produksi minyak nasional yang ditandai dengan produksi blok migas seperti blok Natuna, blok Madura (gas dan kondensat), LNG Tangguh train 3, termasuk produksi Exxon Mobile untuk blok Cepu serta pembangunan kilang baru juga memberikan dampak positif bagi industri transportasi laut dalam negeri. Produksi blok migas serta pembangunan kilang baru akan meningkatkan kebutuhan transportasi pengiriman domestik. Penurunan harga minyak dunia di sisi lain juga turut meningkatkan permintaan untuk transportasi minyak.

Seiring dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5/2005, perkembangan industri pelayaran Indonesia terus meningkat secara signifikan. Dengan implementasi azas cabotage, jumlah kapal berbendera Indonesia telah meningkat dari 6.000 unit menjadi 20.000 unit (Kementerian Perhubungan).

Hal ini kemudian mengakibatkan peningkatan kebutuhan galangan kapal untuk pembangunan kapal baru dan peningkatan permintaan untuk perbaikan dan perawatan kapal. Rencana Pemerintah berupa program kapal perintis senilai Rp 7 triliun, pembangunan 30 kapal patroli untuk Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, dan kontrak jangka panjang Pertamina dalam pembangunan kapal baru memberikan peluang besar bagi pengembangan perusahaan galangan kapal di Indonesia. Melihat peluang kebutuhan transportasi migas, pada akhir tahun 2014 Perusahaan membeli 2 (dua) kapal tanker minyak jenis Aframax. Sebagai pendatang baru dalam bisnis galangan kapal, Perusahaan juga membuat pencapaian yang signifikan. Sejak akhir 2013, Perusahaan menerima pekerjaan pembangunan kapal baru ukuran medium yang setara dengan 17.500 DWT. Saat ini Perusahaan telah memperoleh lima (5) kontrak pembangunan kapal baru.

Saya ingin mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan seluruh Pemangku Kepentingan atas perhatian, komitmen, kerja sama, dan dukungan yang telah diberikan kepada Perusahaan, sehingga Perusahaan dapat mencapai visinya.



STRUKTUR ORGANISASI



DEWAN KOMISARIS




DIREKSI






LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG
Kantor Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
Lembaga Pemeringkat
Wali Amanat